MAKALAH
PEMBENTUKAN DAN KOMPOSISI MINYAK BUMI
1.
PENGERTIAN MINYAK BUMI
Minyak bumi berasal dari Bahasa Latin “ petroleum”
yang artinya minyak mentah. Menurut istilah minyak bumi adalah minyak yang
dihasilkan oleh alam dari fosil-fosil tumbuhan dan hewan di zaman purba yang
sudah terkubur berjuta-juta tahun lamanya.
Menurut Macqiur
minyak bumi adalah berasal dari tumbuh-tumbuhan. Menurut Barthelot mengemukakan
bahwa “Minyak Bumi adalah sumber daya
alam yang mengandung logam alkali di dalam keadaan bebas dengan memiliki
temperatur tinggi sehingga hal itu akan bersentuhan pada CO2 dan membentuk
asitilena” . Sedangkan Menurut Mandeleyev “proses pembentukan pada minyak bumi ialah
akibat adanya suhu pengaruh kerja pada uap dengan berbagai karbida logam yang
ada di daam bumi”.
2.
PROSES PEMBENTUKAN MINYAK BUMI
Minyak
bumi dapat diolah menjadi beberapa bahan siap pakai seperti oli, bensin, minyak
tanah, gas, dan lainnya. Berikut tahap-tahap pembentukan minyak bumi :
1)
Tahap pertama
Ganggang
hijau merupakan salah satu tumbuhan yang dapat melakukan fotosintesis di dalam
air. Maka dari itu proses pertama adalah menunggu ganggang hijau tidak
melakukan proses fotosintesis lagi. Dimana apabila ganggang sudah tidak bisa
melakukan fotosintesis maka perlahan akan mati dan akan membentuk batuan induk.
Tahap ini berdasarkan teori BIOGENETIK (Teori Organik)
2)
Tahap Kedua
Proses
terjadinya bantuan induk ini berasal dari ganggang yang telah mati. Ganggang
yang telah mati tersebut akan mengendap di dasar laut yang kemudian akan
membentuk batuan induk. Batuan induk yang terbentuk adalah batuan yang mengandung
karbon. Jenis batuan ini dapat dihasilkan dari hasil pengendapan di danau,
dasar laut ataupun delta.
Pembentukan
karbon yang berasal dari ganggang menjad batuan induk prosesnya sangat
spesifik. Maka dari itu tidak semua lengkungan sedimen mengandung minyak bumi.
Apabila karbon ini teroksidasi maka akan terurai dan bahkan bisa menjadi rantai
karbon yang tidak akan dapat diproses lagi.
3)
Tahap Ketiga
Proses
selanjutnya adalah pengendapan batuan induk. Dimana batuan induk nantinya akan
terkubur dibawah batuan lain yang berada di laut selama jutaan tahun lamanya. Proses
pengendapan ini akan berlangsung secara terus-menerus. Salah satu batuan yang
menimbun batuan induk adalah batuan sarang.
Batuan
sarang merupakan batu gamping, batu pasir atau bahkan batuan vulkanik yang
tertimbun dan memiliki ruang poris-poris di dalamnya. Apabila daerah dasar laut
semakin tenggelam dan ditumpuk oleh jenis-jenis batuan lain yang berada diatas
batuan maka batuan yang mengandung karbon akan menjadi panas. Semkin dalam batuan
karbon tersebut tenggelam maka,suhunya akan meningkat. Jika suhu trerus
meningkat hingga 100 derajat celcius maka batuan karbon tersebut akan terurai
menjadi gas.
4)
Tahap Terakhir
Tahap
yang terakhir adalah tahap perubahan karbon yang bereaksi dengan hydrogen dan
kemudian membentuk hidrokrbon. Hasil dari perubhan inilah yang kemudian
menghasilkan minyak bumi mentah. Meskipun bentuknya berupa cairan, akan tetapi
fisik minyak bumi mentah jelas berbeda dengan air, salah satunya adalah dari
berat jenis dan kekentalannya.
Dimana
kekentalan minyak bumi mentah lebih tinggi dari air, akan tetapi berat jenis
minyak bumi mentah lebih rendah dari air. Minyak bumi yang memiliki berat jenis
lebih rendah dari air cenderung akan beranjak ke atas. Apabila minyak tertahan
batuan yang berbentuk menyerupai mangkuk terbalik maka minyak ini akan siap
ditimbang.
3.
TEORI PEMBENTUKAN MINYAK BUMI
Selanjutnya
teori yang berhubungan dengan proses pembentukan minyak bumi sebagai berikut.
1)
Teori Organik (Biogenesis)
Teori
ini pertamakali diutarakan oleh MACQUIR
pada tahun 1758. Inti dari teori ini adalah bahwa minyak bumi
terbentuk dari jasad hewan, tumbuhan ataupun makhluk organic lainnya. Yang
kemudian jasad makhluk organic tersebut akan tertimbun oleh lumpur lalu terbawa
oleh air menuju sungai hingga laut. Di laut inilah jasad makhluk organic
tersebut mengalami pengendapan yang sering berjalannya waktu akan terjadi
proses kimia yang menyebabkan jasad tersebut menjadi minyak dan gas.
2)
Teori Anorganik ( Abiogenesis)
Teori
ini pertamakali diutarakan oleh BARTH BARTHELOT pada tahun 1866. Inti
dari teori ini adalah bahwa minyak bui terbentuk dari unsur kimia yang ada di
dalam tanah yang dipengaruhi oleh suhu dan tekanan yang tinggi.
3)
Teori Duplex
Teori
ini merupakan gabungan dari 2 teori di atas. Diana teori duplex ini sudah
diketahui banyak kalangan. Berdasarkan teori ini, minyak bumi terbentuk dari
berbagai macam jasad organisme laut, baik itu hewan ataupun tumbuhan. Yang
kemudian organisme tersebut akan tertutup oleh lumpur dalam jangka waktu yang
lama sehingga lumpur tersebut perlahan akan berubah menjadi batuan sedimen.
Batuan sedimen ini memiliki bitnik minyak atau gas yang kemudian disebut
sebagai batuan induk.
4.
KOMPOSISI MINYAK BUMI
Dalam minyak bumi terkandung berbagai zat kimia dalam
wujud gas, cair, dan padat. Komponen utama minyak bumi adalah senyawa
hidrokarbon, baik alifatik, alistik, maupun aromatic. Kandungan senyawa
hidrokarbon dalam minyak bumi adalah antara 90% - 99% , sedangkan unsur-unsur
lainnya kurang dari 10%. Secara lengkap komposisi hidrokarbon dibandingkan
dengan senyawa lainnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
NO
|
KOMPONEN
|
PERSEN (%)
|
1
|
SENYAWA HIDROKARBON
|
90 - 99
|
2
|
SENYAWA BELERANG
|
0,7 - 7
|
3
|
SENYAWA NITROGEN
|
0,01 – 0,9
|
4
|
SENYAWA OKSIGEN
|
0,01 – 0,4
|
5
|
ORGANO LOGAM
|
SANGAT KECIL
|
Kandungan elemen karbon dalam minyak bumi berkisar
antara 83% - 87%. Sedangkan sisanya adalah campuran unsur-unsur lain seperti
nitrogen antara 0,1% - 2% . Dan oksigen
antara 0,05% - 1,5%. Secara lengkap unsur-unsur yang terdapat pada minyak bumi
dapat diilihat pada tabel di bawah.
NO
|
ELEMEN
|
PRESENTASE
|
1
|
KARBON
|
83 – 87
|
2
|
HIDROGEN
|
10 – 14
|
3
|
NITROFEN
|
0,1 – 2
|
4
|
OKSIGEN
|
0,05 – 1,5
|
5
|
SULFUR
|
0,05 – 6,0
|
6
|
LOGAM
|
<0,1
|
Minyak bumi asal Indonesiamengandung unsur belerang lebih
kecil daripada dari minyak bumi tiur tengah. Oleh karenanya, minyak bumi
Indonesia dinilai lebih baik.komposisi minyak bumi sangat dipengaruhi oleh
factor geologi yang umurnya. Minyak bumi berasal dari Indonesia lebih banyak
mengandung senyawa siklik, baik alsiklik maupun aromatic. Sedangkan minyak bumi
dari Amerika lebih banyak mengandung alkane, dan dari Rusia lebih banyak
mengandung sikloalkana.
Minyak bumi mengandung senyawa paraffin antara 15
sampai 60 persen dan senyawa neptena berkisar antara 30 – 60 persen. Secara
lengkap komposisi senyawa jidrokarbon yang terkadung dalam minyak bumi dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
NO
|
HIDROKARBON
|
PERSEN
|
1
|
PARAFIN
|
15 – 60
|
2
|
NEPTEN
|
30 – 60
|
3
|
AROMATIK
|
3 – 30
|
4
|
ASPALTENA
|
6
|
Komposisi senyawa hidrokarbon yang terkandung pada
beberapa komponen minyak bumi dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Komposisi
ini merupakan komposisi minyak bumi sebelum mengalami pengolahan.
NO
|
KOMPONEN
|
n-alkana
|
Sikoalkana
|
Isoalkana
|
Aromatic
|
Residu
|
1
|
GAS
|
100
|
-
|
-
|
-
|
-
|
2
|
BENSIN
|
38
|
43
|
20
|
9
|
-
|
3
|
KEROSIN
|
23
|
43
|
15
|
19
|
-
|
5
|
SOLAR
|
22
|
48
|
9
|
21
|
-
|
6
|
PELUMAS
|
16
|
52
|
7
|
25
|
-
|
7
|
RESIDU
|
13
|
51
|
1
|
27
|
8
|
Komentar
Posting Komentar